You're currently viewing an old version of this dataset. To see the current version, click here.
indeks konfliks sosial
Data and Resources
Additional Info
Field | Value |
---|---|
Last Updated | September 3, 2024, 07:28 (UTC) |
Created | August 29, 2024, 03:40 (UTC) |
Alias Variabel | |
Analisis | |
Cakupan Wilayah | |
Definisi Indikator | "Mengacu pada pasal 4 UU 7/2012, ruang lingkup penanganan konflik meliputi: a) pencegahan konflik; b) penghentian konflik; dan c) pemulihan pasca konflik. Sedangkan dalam Pasal 1 dijelaskan bahwa yang dimaksud pencegahan konflik adalah serangkaian kegiatan yang dilakukan untuk mencegah terjadinya konflik dengan peningkatan kapasitas kelembagaan dan sistem peringatan dini. Konflik itu sendiri diidentifikasi umumnya diakibatkan oleh: a) permasalahan yang berkaitan dengan politik, ekonomi, dan sosial budaya; b) perseteruan antar umat beragama dan/atau inter umat beragama, antar suku, dan antar etnis; c) sengketa batas wilayah desa, kabupaten/kota, dan/atau provinsi; d). sengketa sumber daya alam antar masyarakat dan/atau antar masyarakat dengan pelaku usaha; atau e) distribusi sumber daya alam yang tidak seimbang dalam masyarakat (Pasal 5, UU No.7/2012). (defenisi tentang konflik sosial dan ruang lingkup)" |
Definisi Variabel | |
Identifikasi Penyelenggara | |
Interpretasi Indikator | Skor 2,51 sampai 3,00: Sangat Rawan. Artinya Indikasi potensi konflik sangat signifikan, sehingga langkah strategis untuk meredam timbulnya konflik di masa depan. Skor 2,01 sampai 2,50: Rawan Ada indikasi potensi konflik yang cukup signifikan, perlu dimonitor untuk meminimalisir peningkatan potensi konflik. Skor 1,51 sampai 2,00: Cenderung Aman. Ada Indikasi potensi konflik relative kecil. Skor 1,00 sampai 1,50: Aman.artinya cenderung tidak ada potensi konflik. |
Kalimat Pertanyaan Variabel | |
Klasifikasi Indikator | Kota Depok |
Klasifikasi Isian | |
Kode Indikator | |
Kode Kegiatan | |
Konsep Indikator | Indeks Potensi Konflik Sosial yang mempertimbangkan kondisi khusus Kota Depok |
Konsep Variabel | |
Level Estimasi Indikator | Tingkat Kota Depok |
Level Estimasti | |
Metode Rumus Perhitungan | Rumus yang digunakan untuk mengitung indeks konflik sosial adalah: Indeks Konflik Sosial merupakan skor tunggal yang dihasilkan dari skor komposit aspek penyusunnya. Skor komposit aspek dihasilkan dari skor komposit indikator penyusunnya dan skor komposit indikator dihasilkan dari angka variabel penyusunnya. Data yang diolah untuk menghitung indeks diperoleh dari kuesioner responden tingkat kecamatan dan kota. Responden diminta menjawab salah satu dari empat pilihan jawaban yaitu: Sangat Tidak Setuju, Tidak Setuju, Setuju dan Sangat Setuju atau Sangat Tidak Baik, Tidak Baik, Baik dan Sangat Baik. Skor untuk jawaban Sangat Tidak Setuju = 4, Tidak Setuju = 3, Setuju = 2 dan Sangat Setuju = 1. Setiap variabel dan indikator penyusun Indeks Konflik Sosial mempunyai bobot yang sama (equal weight). Sehingga skor komposit indikator merupakan rata-rata dari skor variabel, skor komposit aspek merupakan rata-rata dari skor komposit indikator dan skor indeks merupakan rata-rata dari skor komposit aspek. Indeks ini dapat digunakan untuk memperbandingkan, pemeringkatan dan pengambilan kebijakan terkait isu konflik sosial di Kota Depok. |
Nama Indikator | Indeks Konflik Sosial |
Nama Indikator Pembangunan | " 6 Variabel, yaitu: 1) Identitas Agama (Persepsi masyarakat terhadap pengaruh agama dalam kehidupan sehari-hari. Persepsi masyarakat terkait relasi dengan individu/kelompok agama yang berbeda). 2) Identitas Suku/Ras (Persepsi masyarakat terkait relasi dengan individu/kelompok suku/ras yang berbeda). 3) Identitas Kewilayahan (Persepsi masyarakat terkait relasi dengan individu/kelompok penduduk asli dan pendatang). 4) Sumberdaya Ekonomi (Persepsi masyarakat terkait persaingan penguasaan sumber daya ekonomi dalam kehidupan sehari-hari. Persepsi masyarakat terkait kelompok tertentu yang mendominasi sumber daya ekonomi). 5) Relasi Sosial Kelompok Status Sosial Ekonomi (SSE) (Persepsi masyarakat terkait relasi dengan individu/kelompok dengan SSE berbeda). 6) Orientasi Politik (Persepsi masyarakat terkait relasi dengan individu/kelompok dengan orientasi politik berbeda)." |
Nama Kegiatan Statistik | |
Nama Variabel | |
Nama Variabel Indikator | |
Periode Pelaksana | |
Pertanyaan Indikator | Ya |
Pertanyaan Variabel | |
Publikasi Indikator | Indeks Konflik Sosial di Kota Depok |
Rancangan Pengolahan Data | |
Rancangan Pengumpulan Data | |
Referensi Pemilihan | |
Referensi Waktu | |
Satuan Indikator | skor |
Tipe Data | |
Tujuan Pelaksanaan | |
Ukuran Indikator | Indeks |